Sumber Gambar: Christopher Previte on Unsplash
- Jangan Buang Kulit bawang Merahmu! Ubah Menjadi Pupuk dan Pestisida untuk panduan pembuatan pupuk dan pestisida dari kulit bawang merah.
- Manfaat Bawang Putih : Untuk Membuat Pestisida Organik secara Mudah untuk panduan pembuatan pestisida dari bawang putih.
Tidak jarang masakan Indonesia yang menggunakan daun bawang sebagai bahannya. Daun bawang biasa digunakan sebagai topping tambahan dalam masakan Indonesia. Daun bawang menambah kelezatan makanan melalui rasanya yang gurih dan aromanya yang khas.
Penggunaan daun bawang biasanya pada bagian atasnya saja. Pangkal daun hingga batang daun bawang biasanya dibuang karena bersifat lebih keras sehingga tidak cocok untuk dimakan. Namun, sebenarnya bagian tersebut dapat “didaur ulang”. Yaa, bagian pangkal daun atau batang daun bawang dapat ditanam kembali. Ketika tumbuh, daun bawang dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan makanan. Berikut adalah tips menanam ulang daun bawang di rumah.
Menyiapkan Daun Bawang Siap Tanam
Daun bawang harus masih memiliki akar agar dapat ditanam ulang. Maka dari itu, pilihlah daun bawang yang segar dan berakar panjang ketika membelinya di pasar. Potong bagian atas bawang daun untuk dimasak dan sisakan sekitar 10 cm bagian pangkalnya untuk ditanam. Jika akar daun bawang yang tersisa terlalu panjang, potong sebagiannya untuk mencegah busuk akar. Cuci bersih bagian yang akan ditanam kembali ini dengan air dan keringkan dengan tisu.
Setelah itu, rendam daun bawang dalam gelas plastik berisi air. Air yang digunakan dalam merendam tidak perlu banyak, cukup sebatas merendam bagian akar daun bawang saja. Biarkan daun bawang terendam hingga beberapa hari. Ganti air rendaman secara berkala setiap hari agar tanaman tidak busuk. Setelah tanaman tumbuh, dapat dipindahkan ke tanah.
Persiapan Media Tanam
Tanah yang digunakan untuk menanam daun bawang harus gembur dan subur. Tambahkan juga arang sekam dalam media tanam tersebut (tanah : arang sekam = 2 : 1). Arang sekam digunakan agar tanah tetap gembur sehingga baik untuk pertumbuhan daun bawang. Penggunaan arang sekam juga dapat digantikan dengan pupuk kandang. Sebaiknya pupuk kandang yang digunakan sudah melalui proses fermentasi hingga matang. Jika media tanam sudah siap, masukkan dalam wadah untuk menanam. Wadah yang digunakan dapat berupa polybag atau pot. Isi wadah tersebut hingga ¾ bagian dengan media tanam.
Penanaman dan Perawatan
Pindahkan daun bawang dari media air ke media tanah. Tanam dengan perlahan dan pastikan batang daun bawang berdiri tegak di tanah dalam pot atau polybag. Setelah itu, siram dengan air hingga tanah lembab (jangan berlebihan). Selanjutnya, simpan tanaman di ruang terbuka dan mendapatkan sinar matahari cukup.
Rawat tanaman dengan penyiraman teratur. Penyiraman dilakukan sekali dalam sehari. Lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan, jangan sampai membuat tanah terlalu lembab sehingga menyebabkan tanaman busuk.
Tanaman juga perlu dipupuk selama proses budidaya tersebut. Salah satu pupuk yang biasa digunakan untuk menumbuhkan daun bawang adalah pupuk daun. Masukkan ½ sendok teh pupuk dalam 3-4 L air lalu masukkan dalam botol semprot. Lakukan penyemprotan pupuk pada daun tanaman selama 7-10 hari sekali. Hindari pemberian pupuk pada pukul 10.00 - 15.00 agar tanaman tidak terbakar. Pemberian pupuk terbaik dilakukan pada pukul 07.00 pagi. Setelah 50 hari, daun bawang akan tumbuh memanjang dan dapat dipanen. Pemanenan dapat dilakukan dengan mencabut keseluruhan tanaman atau dengan memotong bagian atas sesuai dengan kebutuhan. Tanaman daun dawang tersebut dapat ditumbuhkan kembali dalam beberapa kali.
Demikian tips untuk menanam kembali daun bawang. Sekarang Sobat Tania dapat berhemat dengan “mendaur ulang” daun bawang yang dibeli dari pasar. Untuk panduan budidaya tanaman yang lain, sila download Aplikasi Dokter Tania